Esti Puji Lestari Mengundurkan Diri dari Presiden Klub Persijap
27 SEPTEMBER 2019, 15: 44: 10 WIB | EDITOR : ALI MUSTOFA

Esti Puji Lestari, Presiden Klub Persijap (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)
JEPARA, Radar Kudus – Presiden klub Persijap Jepara Esti Puji Lestari atau mundur dari kursi kepemimpinan. Orang nomor 1 di Laskar Kalinyamat itu esxit (Esti exit alias Esti keluar). Namun, resminya baru akan diungkapkan pada Sabtu (28/9) mendatang saat laga persahabatan Persijap kontra 757 Kepri Jaya. Langkah itu diambil Esti lantaran desakan suporter.
Menurut Esti, sudah sejak lama suporter baik dari Jetman maupun Banaspati yang memintanya mnudur. Namun, saat itu Esti tidak dapat mengabulkan permintaan suporter. Sebab, dia tidak mau meninggalkan Persijap tanpa adanya pihak yang menggantikan dirinya.
Menurutnya, keputusan ini teramat sulit. ”Setiap jam, setiap hari, dan setiap tahun banyak yang minta saya mundur. Tetapi tidak bisa langsung mundur kalau tidak ada yang menggantikan saya,” terangnya.
Perempuan kelahiran Sukabumi, 27 Maret 1980 ini, mengaku berdiskusi panjang lebar dengan penggiat sepak bola tanah air. Mulai dari Mantan Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade hingga pemilik klub Bali United Yabes Tanuri. ”Saat ini, karena sudah ada rekan saya yang mau menggantikan, walaupun bukan dari dunia sepak bola saya mau melepaskan Persijap,” tegasnya.
Menurutnya, investor yang bakal memegang Persijap memiliki cita-cita yang sama dengannya. Yakni membawa Persijap naik kasta ke Liga 2. Esti juga tidak memungkiri soal finansial. ”Selama ini kan saya sendiri yang menjalankan finansial Persijap tanpa ada bantuan dari pihak lain. Sebebnarnya saya masih sanggup, tetapi ada pilihan yang lebih baik dan stabil,” ujar Esti.
Kepada Jawa Pos Radar Kudus istri dari Carlos Raul Sciucatti itu mengaku, awalnya ingin berjalan bersama untuk membangun Persijap naik ke Liga 2. Namun, Esti takut apabila suporter masih melakukan desakan. ”Biar investor baru saja yang menjalankan. Kalau saya ikut, suporter pasti tetap ingin saya mundur,” sambungnya. Dia berharap, suporter memberi dukungan untuk investor yang baru.
Saat ditanya soal investor baru, Esti hanya menjawab itu merupakan rekan kerjanya. Namun, dari pihak suporter baik ketua Jetman dan ketua Banaspati menyampaikan investor itu berasal dari Oasis.
Disinggung soal program dan kerja sama suporter yang sudah terjalin, Esti mengaku tidak ada masalah. ”Sponsor terus berjalan. Utang Persijap juga sudah tidak ada. Istilahnya saya tidak jual barang rusak ke investor yang baru. Tetapi kalau mereka (investor, Red) mau ganti pelatih itu hak mereka,” tandas Esti.
Pun soal merger sepak bola putri antara Persijap Kartini dan Tira Kabo. Itu tetap akan berlanjut sampai satu musim bergulirnya Liga 1 sepak bola perempuan 2019.
Disinggung agenda terdekat, CEO Persijap sejak 27 Agustus 2015 itu mengaku ingin istirahat terlebih dahulu dan memprioritaskan bisnisnya. Meski begitu, ibu tiga anak ini tidak memungkiri mendapat banyak tawaran dari klub sepak bola tanah air. ”Banyak tawaran jadi CEO dan pembeli saham. Tetapi saya belum tertarik, karena kondisi sepak bola tanah air masih seperti ini. Kalau di Persijap nggak masalah buang-buang uang, karena sudah seperti rumah sendiri,” ujarnya.
Ketua suporter Banaspati Saadi Asirozi megaku, ada beberapa suporter yang medesak Esti agar mundur. ”Desakan sih ya ada sebagian yang memang kurang suka dengan Bu Esti. Terutama soal postingan beliau di sosial media,” terangnya. Orang nomor 1 di Banaspati itu mengatakan, Esti adalah orang baik. ”Bu Esti itu baik dan komunikatif. Saya terima kasih sudah mau membangun Persijap,” imbuhnya.
Sementara itu, suporter Jetman Aqibi mengaku, ada rekan-rekannya yang tidak suka dengan Esti. Penyebabnya karena Persijap turun kasta. ”Ada beberapa teman yang tidak suka Bu Esti sejak Persijap turun kasta pada 2018 lalu. Dari Liga 2 ke Liga 3 nasional,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Jetman Subandi. Dia mengaku sudah mendapat kabar via Whatsapp jika Sabtu (28/9) adalah kerja terakhir Esti untuk Persijap. Menurutnya, memang ada sebagian suporter yang tidak suka dengan Esti. ”Sebagian (suporter Jetman) ada yang tidak suka. Sebagiannya lagi netral,”ujar Subandi.
Meski begitu, secara pribadi dia mengapresiasi kinerja Esti yang sudah membantu sepak bola di Jepara. Menurutnya, selain Esti belum ada yang mampu secara finansial. ”Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Esti. Semoga sepak bola Jepara tetap maju dan naik kasta,” imbuhnya. (vga)
(ks/lin/top/JPR)